Jamaah Haji

Jumat, 18 November 2011

| | | 0 komentar
Dua Jamaah Haji Meninggal


BREBES - Dua orang jamaah haji asal Kabupaten Brebes dikabarkan meninggal dunia di tanah suci selama pelaksanaan ibadah haji 1432 H. Sementara tiga jamaah haji lainnya saat ini tengah mejalani perawatan medis akibat sakit. Dua jamaah yang meninggal tersebut adalah Mohammad Duki (48) warga Kecamatan Tanjung dan Kasirudin (83) warga Dukuh Kalibuntu Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan. Demikian informasi dari PPIH Kabupaten Brebes.

Kabag Humas dan Protokol Setda Brebes Drs Atmo Tan Sidik mengungkapkan, dari informasi PPHI Brebes, M Duki meninggal dunia akibat terkena stroke saat tengah menempuh perjalanan dari Mekah menuju Madinatul Munawarah seteleh menyelesaikan rangkaian prosesi ibadah haji, kemarin (19/11).

Sebelumnya, Duki sempat menjalani perawatan intensif di RS Hira Tamim Mekah selama 23 hari dan bahkan sudah dinyatakan pulih. "Sementara Kasirin telah meninggal dunia lebih dulu, sebelum pelaksanaan wukuf. Almarhum wafat akibat terserang sakit sepis jantung," katanya.

Lebih lanjut Atmo menyampaikan ucapan bela sungkawa dari Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi. "Bupati dan jajaran Pemkab Brebes turut bela sungkawa, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," tutur dia.


Sementara itu, sejumlah kerabat Muhammad Duki mengaku mendapat firasat beberapa hari sebelum mendapat kabar meninggalnya almarhum. Muhammad Khudori (26) anak semata wayang almahrum mengaku sebelumnya bermimpi melihat wujud ayahnya dalam nuansa warna putih. "Tidak hanya saya, istri saya juga mimpi kalau ibu Hani (istri M Duki) sudah pulang ke rumah tapi hanya seorang diri," ujar Khudori. (smileardi)

Orang Tua dan Anak

| | | 0 komentar

Orang Tua Siswa Diminta Perhatikan Anak


BREBES - Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi meminta kepada orang tua siswa untuk memperhatikan anaknya selama berada di rumah. Hal tersebut dilakukan agar anak tidak terjebak dalam hal-hal yang mengganggu proses belajar siswa.

"Orang tua harus mendukung anaknya selama belajar, sehingga mereka bisa menggapai apa yang dicita-citakan," újar Agung saat memberikan bantuan beasiswa bagi anak PNS di Terminal Ketanggungan Rabu (19/11).


Selain itu, tambahnya, orang tua juga diminta untuk tidak menyalakan hiburan baik televisi maupun radio saat jam belajar. Sehingga hal itu tidak mengganggu siswa dalam melaksanakan belajar di rumah. Ia mengaku, saat ini Pemerintah telah memberikan berbagai bantuan bagi siswa. Bantuan tersebut seharusnya dimanfaatkan secara baik untuk pengembangan dan peningkatan pendidikan. "Üntuk itu saya berusaha untuk bisa menerapkan jam belajar bagi siswa selama di rumah," terangnya.

Ia menambahkan, dirinya menghendaki di Kabupaten Brebes bisa menjadi daerah pelajar yang didominasi pelajar yang berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional. Untuk itu, bantuan yang telah diterima oleh siswa untuk tidak digunakan di luar kepentingan pendidikan. "Apabila bantuan tersebut digunakan oleh orang tua untuk kepentingan di luar pendidikan, maka siswa bisa melapor langsung ke saya,"ujarnya.(smileardi)

Hari Pahlawan

Kamis, 10 November 2011

| | | 0 komentar
(Oleh : ardismile)


MENGHAYATI ARTI PENTING
HARI PAHLAWAN

Hari Pahlawan 10 November. Sekarang ini, ketika bangsa kita sedang menghadapi angka pengangguran paling sedikitnya 38 juta (Tempo Interaktif 1 Nov), dan utang luarnegeri dan dalamnegeri begitu besar, apakah masih perlu kita repot-repot mengadakan peringatan Hari Pahlawan 10 November? Dan, juga, ketika hiruk-pikuk tentang terorisme sedang melanda seluruh negeri, apa pula gunanya memperingati Hari Pahlawan? Bukankah lebih baik kalau perhatian kita dicurahkan kepada pemberantasan korupsi, yang sudah jelas-jelas mendatangkan kerusakan parah di bidang moral, dan menyebabkan kerugian begitu besar kepada negara dan rakyat? Apakah peringatan Hari Pahlawan masih ada artinya, ketika persatuan dan kesatuan bangsa kita sedang dikoyak-koyak oleh berbagai sentimen negatif kesukuan dan dikotori pertentangan agama? Kiranya, masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang bisa diajukan tentang pentingnya memperingati Hari Pahlawan ini.

Kepada mereka yang masih mempertanyakan arti penting peringatan Hari Pahlawan, kiranya perlu – dengan sabar, namun tegas - dijawab : Sangat perlu, karena amat penting!!! (tanda seru tiga kali). Justru karena situasi negara dan bangsa sudah begini bobrok dewasa ini, maka kita semua perlu mengangkat tinggi-tinggi jiwa agung dan revolusioner yang terkandung dalam Hari Pahlawan. Namun, supaya lebih jelas lagi, perlu pula ditegaskan bahwa Hari Pahlawan ini harus kita rayakan dengan cara-cara dan semangat yang baru, yang berbeda dengan yang selama ini dilakukan oleh Orde Baru (beserta para pendukungnya).


ORDE BARU MEMBUNUH API HARI PAHLAWAN

Dalam kaitan ini, mohon marilah sama-sama kita renungkan dalam-dalam yang berikut ini : apakah kultur politik dan kultur moral (dan pendidikan) Orde Baru betul-betul menghayati sungguh-sungguh dan menghormati Hari Pahlawan? Mengingat pengalaman selama puluhan tahun Orde Baru, kita patut meragukannya! Memang, Hari Pahlawan telah selalu dirayakan selama itu. Namun, tanpa apinya. Tanpa jiwa keagungannya. Selama puluhan tahun Orde Baru, Hari Pahlawan kebanyakan hanya diperingati dengan upacara-upacara yang bersifat ritual, yang kerdil jiwanya dan miskin pula isinya..

Tidak bisa lain! Sebab, pada hakekatnya, atau pada intinya, Hari Pahlawan adalah berjiwa revolusioner. Hari Pahlawan mengandung patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Hari Pahlawan adalah sarat dan dengan bobot semangat pengabdian kepada kepentingan rakyat. Hari Pahlawan mencerminkan kerelaan berkorban demi kepentingan nusa dan bangsa. Hati Pahlawan mengandung moral yang agung. Hari Pahlawan juga menyampaikan pesan besar yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila; Justru itu semualah yang tidak dimengerti oleh para pendiri (dan pendukung setia) Orde Baru. Bahkan, yang telah dirusak atau dikhianatinya!!! (sekali lagi, tanda seru tiga kali)

Supaya tidak jatuh dalam rumusan yang terdengar muluk-muluk dan generalisasi dangkal, maka perlulah kiranya kita semua berusaha menyimak kembali sejarah lahirnya Hari Pahlawan. Sejarah lahirnya Hari Pahlawan tidak bisa dipisahkan dari peran sejarah Bung Karno, dari kehebatan perjuangan revolusioner rakyat Indonesia di seluruh negeri dalam tahun 45, dan juga tidak bisa dipisahkan dari sejarah pertempuran Surabaya. Yang perlu dicatat juga adalah bahwa Hari Pahlawan ada kaitannya dengan usul Sumarsono kepada Bung Karno dalam tahun 1945 untuk menjadikan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sumarsono adalah; waktu itu, pimpinan tertinggi gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia) yang mempunyai peran penting (dan terutama) semasa pembrontakan rakyat Surabaya untuk merampas senajata Jepang dan kemudian bertempur secara besar-besaran dan heroik melawan pasukan-pasukan Inggris (dan Belanda).


HARI PAHLAWAN ADALAH BERJIWA REVOLUSIONER

Adalah penting dalam menghayati arti Hari Pahlawan, kita semua mencermati bahwa Bung Karno adalah satu di antara sejumlah tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia yang paling menonjol (dan paling banyak!) dalam mengangkat arti para pahlawan dalam perjuangan pembebasan bangsa. Ini tercermin dalam banyak halaman buku beliau “Di bawah Bendera Revolusi”, dan juga dalam pidato-pidato beliau. Bung Karno menjadikan Hari Pahlawan sebagai sarana untuk mengingatkan . kepada seluruh bangsa (terutama angkatan muda) bahwa sudah banyak pejuang-pejuang telah gugur, atau mengorbankan harta-benda dan tenaga mereka, untuk mendirikan negara RI. Mereka rela berkorban, supaya kehidupan rakyat banyak bisa menjadi lebih baik dari pada yang sudah-sudah. Mereka berjuang dalam tahun-tahun 20-an, dan selama revolusi kemerdekaan 45, untuk menjadikan negara ini milik bersama, guna menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Jadi, menghayati secara benar-benar Hari Pahlawan adalah berarti menghubungkannya dengan revolusi bangsa. Dan seperti yang sudah ditunjukkan oleh sejarah kita, revolusi bangsa Indonesia adalah pluralisme revolusioner. Dalam perjalanan jauh (long march) yang berliku-liku ini berbagai tokoh golongan masyarakat ( dari berbagai suku, keturunan, agama dan aliran politik) telah menyatukan diri dalam barisan panjang revolusioner kita.

Dengan latar-belakang pandangan sejarah yang demikian itu pulalah kiranya kita bisa mengerti mengapa Bung Karno menerima usul Sumarsono untuk menjadikan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sedangkan Sumarsono sendiri, yang menjadi pimpinan tertinggi PRI di Surabaya waktu itu, adalah seorang pemuda yang masa kecilnya mendapat pendidikan Kristen, dan setelah besar mempunyai hubungan erat dengan gerakan di bawah tanah PKI. melawan kolonialsime Belanda dan fasisme Jepang (lewat jaring-jaringan Mr; Amir Syarifuddin, pelukis Sudjoyono, tokoh PKI Widarta dan lain-lain)

Dari ketinggian pandangan revolusioner yang demikian itulah kita sepatutnya memandang arti penting Hari Pahlawan. Jadi, tidak cukup hanya dengan pengibaran bendera dan nyanyi--nyanyian atau pidato-pidato yang isinya kosong atau steril saja Upacara-upacara memang tetap perlu dikerjakan, namun yang lebih penting adalah memberi isi dan jiwa kepada hari keramat ini.

PARA PAHLAWAN MENANGIS DALAM MAKAM

Dewasa ini, memperingati Hari Pahlawan dengan semangat baru, cara baru, pandangan baru, adalah penting. Sebab, kita sama-sama menyaksikan bahwa selama Orde Baru, keagungan jiwa revolusioner Hari Pahlawan yang dicetuskan oleh Bung Karno telah dibikin mandul atau kerdil. Pastilah para pahlawan kita dari berbagai angkatan, berbagai suku, berbagai agama dan aliran politik, menangis sedih dalam makam mereka, melihat keadaan bangsa dan negara kita yang seperti sekarang ini. Bukanlah bangsa dan negara yang macam sekarang ini yang mereka cita-citakan ketika mereka bersedia mengorbankan diri dalam berbagai medan perjuangan, termasuk dalam pertempuran-pertempuran di seluruh tanahair.

Sebagai produk kultur politik dan kultur moral Orde Baru kerusakan dan pembusukan melanda di seluruh lini, baik di bidang eksekutif, legislatif dan judikatif, termasuk di kalangan agama. Banyak tokoh-tokoh politik, pemuka masyarakat dan pejabat yang benar-benar sudah menjadi penjahat dan pengkhianat rakyat. Banyak di antara mereka sudah tidak peduli lagi terhadap kepentingan publik. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencuri milik negara dan rakyat. Mereka tidak segan-segan menggunakan dalil-dalil dan kedok agama untuk menimbulkan perpecahan, dan menyebar benih-benih kerusuhan.


TUGAS ANGKATAN MUDA

Mengingat situasi yang begini buruk dewasa ini (ingat : dampak peristiwa bom di Bali, hubungan internasional yang memburuk, investasi yang menurun, utang yang makin menggunung, pengangguran yang makin membengkak, pelecehan terus-menerus terhadap hukum dan HAM, korupsi yang tetap merajalela) , adalah kewajiban moral angkatan muda dari berbagai golongan, keturunan, suku, agama, dan aliran politik untuk menjadikan jiwa Hari Pahlawan.sebagai senjata guna berjuang melawan pembusukan besar-besaran ini. Sebab, kelihatannya, kita sudah tidak bisa menaruh harapan lagi kepada berbagai angkatan yang telah ikut mendirikan Orde Baru, dan juga yang merupakan produk (didikan) kultur buruk ini.

Jiwa yang sudah pernah dimanifestasikan oleh angkatan muda secara gemilang dalam tahun 1998 dalam menumbangkan kekuasaan Suharto, perlu dipupuk dan dikobarkan terus, dalam bentuk-bentuk baru, sesuai dengan perkembangan situasi. Dalam perlawanan terhadap Orde Baru telah jatuh korban-korban. Mereka adalah bagian dari sederetan panjang pahlawan, yang kebanyakan tidak dikenal. Karena telah mengorbankan diri untuk melawan sistem politik dan kediktatoran yang telah membikin banyak kerusakan parah terhadap bangsa dan negara selama puluhan tahun, maka sudah sepatutnyalah bahwa mereka kita pandang sebagai pahlawan pendobrak Orde Baru.

Hari Pahlawan harus sama-sama kita kembalikan kepada peran (dan pesannya) yang semestinya. Ini adalah tugas utama bangsa kita, termasuk dari kalangan pendidikan dan sejarawan. Angkatan muda harus dididik untuk menghayati benar-benar semangat pengabdian kepada rakyat dan pengorbanan diri demi kepentingan nusa dan bangsa. Kalangan sejarawan (dan pendidikan) perlu sekali meninjau kembali buku-buku sejarah dalam sekolah-sekolah, sehingga generasi muda kita mengenal sejarah bangsa secara benar (ingat : pemalsuan yang memblingerkan : serangan 1 Maret dan pendudukan 6 jam di Jogya oleh Suharto dan pemalsuan-pemalsuan sejarah lainnya).

Bangsa yang besar menghargai para pahlawannya. Bangsa Indonesia pernah dipandang besar oleh bangsa lain di dunia, terutama oleh rakyat-rakyat di Asia, Afrika dan Amerika Latin, berkat perjuangannya melawan kolonialisme dan imperialisme ( mohon dicatat antara lain : revolusi 45, Konferensi Bandung, Konferensi Pengarang Asia-Afrika, Konferensi Wartawan Asia-Afrika, Ganefo, Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Aaing).

Sekarang ini, negeri kita Indonesia sedang terpuruk citranya di dunia. Sekali lagi, bukan negeri yang macam beginilah yang dicita-citakan oleh ratusan ribu (bahkan mungkin jutaan) pahlawan kita, yang dalam barisan panjang dan berliku-liku telah berbondong-bondong bersedia mengorbankan diri, demi kita semua dan demi anak-cucu kita.

Dengan tekad bersama untuk menjunjung tinggi-tinggi semangat revolusioner dalam mengabdi kepada kepentingan rakyat, marilah kita sambut peringatan Hari Pahlawan !!!!! ,.............. SELAMAT HARI PAHLAWAN'

Penduduk Brebes

Selasa, 08 November 2011

| | | 0 komentar
Penduduk Brebes Terus Bertambah

BREBES – Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Brebes selama tiga bulan melakukan pendataan keluarga. Kegiatan yang dimulai 1 Juli hingga 31 Sepember itu pun sudah diketahui hasilnya.

Kasubid Advokasi dan KIE BKBPP Kabupaten Brebes Drs Kukuh Prasetyo, yang mengelola pelaksanaan pendataan keluarga mengatakan, pendataan keluarga tersebut menghasilkan tiga macam data. Yaitu data demografi, data kesertaan ber-KB, dan data tahapan keluarga. Pendataan tersebut mencakup 297 desa, 1.620 RW, 8.356 RT, 420.785 rumah tangga dan 524.152 KK.

Berdasar hasil pendataan keluarga tersebut, menurut Kukuh, jumlah penduduk Kabupaten Brebes sebanyak 1.902.547 jiwa, yang terdiri dari 953.640 laki-laki dan 948.907 perempuan. “Ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Brebes terus bertambah,” katanya kepada Radar.

Sementara jika dibagi per kelompok umur terdiri dari bayi (0-1 tahun) sebanyak 29.430 jiwa, balita 1-5 tahun sebanyak 105.733 jiwa, anak 5-6 tahun sebanyak 70.432 jiwa, anak 7-15 tahun yang bersekolah sebanyak 312.251 jiwa dan Anak 7- 15 tahun yang tidak bersekolah sebanyak 38.990 jiwa. Kemudian anak usia 16-21 tahun sebanyak 241.043 jiwa dan usia 22-59 tahun sebanyak 973.961 jiwa serta usia 60 tahun keatas sebanyak 130.707 jiwa.

“Dari pendataan keluarga tersebut, juga dapat diketahui jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 367.174 PUS. Dan dari PUS yang ada yang menjadi peserta KB sebanyak 277.529 atau 75,58 persen. Dari peserta KB tersebut, yang dilayani pemerintah sebanyak 135.824 dan sebanyak 141.705 mengikuti KB Mandiri atau pelayanan swasta,” papar Kukuh.

Dari pendataan keluarga tersebut, juga dapat diketahui tahapan keluarga, yang terdiri dari jumlah keluarga pra sejahtera sebanyak 151.124 KK, keluarga sejahera I sebanyak 122.789 KK, keluarga sejahtera II sebanyak 142.188 KK, keluarga sejahtera III sebanyak 88.556 KK dan keluarga sejahtera III plus sebanyak 19.495 KK dari jumlah KK yang ada sebanyak 524.152 KK.

“Kalau kita lihat jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I atau jumlah keluarga miskin sebanyak 273.913 KK atau 52,25 persen dari jumlah KK yang ada. Dan dari keluarga miskin tersebut dapat diketahui jumlah jiwa , yaitu sebanyak 989.566 jiwa atau 52,01 persen dari jumlah jiwa yang ada , yang terdiri dari 491.015 laki-laki dan 498.551 perempuan,” tambahnya.

Dikatakan Kukuh, upaya–upaya yang telah dilakukan dengan bertambahnya jumlah penduduk Kabupaten Brebes yaitu terus mempromosikan atau mengajak masyarakat untuk ber-KB. Khususnya melalui KIE dan pemutaran film KB di desa-desa di wilayah Kabupaten Brebes. (smileardi)



Gotong Royong Warga

| | | 0 komentar
Sifat Gotong Royong Warga Kebandungan


Sifat kegotongroyongan masyarakat desa hingga saat ini masih tetap tinggi. Ini terbukti dari kegiatan warga Desa Kebandungan, Kecamatan Bantarkawung. Mereka bersama-sama kerja bakti membangun jalan alternatif. Langkah itu dilakukan karena warga tak kuat dengan kondisi daerahnya yang terancam terisolasi.

Pembangunan jalan tersebut dengan mengepras bukit Cipendil yang berada di ruas jalan Cikamuning-Kebandungan yang longsor dan belum juga mendapat penanganan dari Pemkab. Sebelumnya ruas jalan tersebut sempat terputus akibat amblas sepanjang 50 meter dengan kedalaman lebih dari 50 centimeter pada bulan Februari lalu. Amblasnya jalur transportasi yang biasa digunakan untuk mendistribusikan hasil pertanian itu juga akibat tergerus aliran sungai Pemali, yang berada tepat di sampingnya.

"Warga sudah berupaya secara swadaya melakukan pengarugan sebagai penanganan darurat. Namun hasilnya belum bisa dikatakan maksimal, jalan kembali amblas," ungkap Ahmadi (34), warga setempat.

Kerusakan sarana infrastuktur tersebut, diakui sangat berdampak pada tingkat ekonomi warga di wilayah Kebandungan. Di mana warga yang menjadikan pertanian jagung sebagai andalan ekonomi, mengalami kerugian akibat kesulitan dalam pendistribusian hasil panen.

"Kami kesulitan mendistribusikan hasil panen, bahkan tidak ada pembeli yang mau datang ke wilayah kami karena jalan yang rusak. Sehingga petani terpaksa menjual hasil panen dengan harga jauh di bawah harga yang berlaku saat itu," kata Durohman (45) salah seorang petani jagung.


Dikatakan, jika dalam kondisi normal para petani bisa menjual hasil panen jagung dengan harga Rp 3.000/kilogram, namun akibat kerusakan tersebut petani hanya bisa menjual Rp 2.100/kilogram. "Kerugian akibat biaya pengangkutan yang membengkak," tutur Durohman.

Kepala Desa Kebandungan Sutarto MPd mengatakan, upaya yang dilakukan warga yakni dengan mengepras bukit Cipendil sepanjang 200 meter dengan lebar 4 meter untuk dijadikan jalan alternatif.

"Ratusan warga secara gotongroyong melaksanakan pengeprasan. Harapannya, jalan alternatif tersebut nantinya bisa sedikit memulihkan terkendalanya jalan utama yang rusak akibat bencana alam," kata Sutarto.

Namun demikian, pihaknya tetap berharap Pemkab juga turun tangan mengatasi masalah tersebut. Paling tidak segera memperbaiki kerusakan jalan yang terjadi akibat bencana alam tersebut. (smileardi)

BANTARKAWUNG

| | | 0 komentar
15 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan


BANTARKAWUNG - Jalan kabupaten sepanjang lima kilometer yang menghubungkan Desa Karangpari dengan Bantarkawung kondisinya memprihatinkan. Kondisi jalan tersebut saat ini rusak parah. Bahkan berdasarkan informasi, jalan itu tak mendapat perbaikan sejak 15 tahun lalu.

Kondisi jalan di kawasan berbukit tersebut hanya tinggal menyisakan batu di sejumlah titik. Hal itu, selain membahayakan pengguna jalan, juga sangat menghambat aktivitas masyarakat. "Selain berlubang dan juga aspal yangg terkelupas, beberapa lokasi juga amblas akibat bencana alam," kata Dahudi (44), warga setempat.

Dikatakan, sebenarnya jalan tersebut sangat potensial sebagai jalur ekonomi warga. Bukan saja yang berasal dari Desa Karangpari, namun juga bagi warga yang tinggal di beberapa desa yang masuk wilayah Cilacap.

"Karena jalan tersebut juga merupakan jalan tembus yang menuju Kabupaten Cilacap, dan Desa Karangpari sebagai salah satu desa yang berbatasan langsung. Jika pada hari-hari tertentu, banyak warga yang berasal dari wilayah Cilacap menggunaan jalan ini," paparnya.

Menurutnya, warga Cilacap itu menuju Kecamatan Bumiayu untuk berjualan maupun berbelanja. Namun dengan kerusakan yang terjadi saat ini, menjadi kendala tersendiri. Kepala Desa Karangpari Joni Hermawan SIP membenarkan kondisi yang terjadi di ruas jalan tersebut.

"Kami kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait kondisi kerusakan jalan, terlebih dengan kondisi hujan yang mulai mengguyur wilayah Karangpari sehingga kondisi jalan semakin membahayakan dilalui warga," kata Joni.

Dikatakan, selama ini upaya yang telah dilakukan bersama warga adalah melalui kerja bakti menimbun jalan yang berlubang. "Namun upaya itu tidak bisa berjalan maksimal, sebab jalan kembali rusak. Karena itu, kami berharap Pemkab untuk turun tangan, setidaknya dengan menjadikan kerusakan jalan di wilayah kami sebagai prioritas perbaikan," ungkap Joni. (smileardi)

Idul Adha

Minggu, 06 November 2011

| | | 0 komentar
Selamat Hari Raya Idul Adha 1432 H
Brebes'ku Tercinta



Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.


Penetapan Idul Adha


Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

«اَلْحَجُّ عَرَفَةُ»

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah. (HR at-Tirmidzi, Ibn. Majah, al-Baihaqi, ad-Daruquthni, Ahmad, dan al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun beliau berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”).

Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berkata, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kemudian berkata:

«عَهِدَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللهِ e أَنْ نَنْسُكَ لِلرُّؤْيَةِ فَإِنْ لَمْ نَرَهُ وَشَهِدَ شَاهِدَا عَدْلٍ نَسَكْنَا بِشَهَادَتِهِمَا»

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji berdasarkan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak bisa menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka. (HR Abu Dawud, al-Baihaqi dan ad-Daruquthni. Ad-Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”).

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan, untuk melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Ruang Bebas Merokok

Sabtu, 05 November 2011

| | | 0 komentar


Ruang Bebas Merokok Tidak Berfungsi

BREBES - Keberadaan ruang merokok yang ada di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah Brebes saat ini sudah tidak berfungsi. Beberapa fasilitas yang ada di ruang tersebut keberadaanya sudah tidak bisa dimanfaatkan. Seperti halnya Air Conditioner (AC) yang sengaja di pasang saat ini sudah tidak bisa digunakan. Akibatnya banyak karyawan dan pegawai di lingkungan kantor tersebut enggan memanfaatkan ruangan tersebut.

Kondisinya yang panas dan pengap, membuat sebagian karyawan yang hendak menghisap rokok lebih memilih ke kantin yang ada di belakang kantor setempat. Beberapa informasi menyebutkan, tidak bisa digunakannya pendingin di ruang tersebut lantaran remot control AC hilang dicuri. Meski demikian, Bagian Umum Setda Kabupaten Brebes akan mengupayakan ruangan tersebut agar bisa dimanfaatkan kembali.

Agus (45), warga Kersana yang datang ke Kantor Bupati Jumat (4/11) kemarin menyayangkan dengan tidak berfungsinya ruang bebas merokok tersebut. Ruangan yang dibangun sejak dua tahun yang lalu tersebut awalnya kondisinya cukup baik. Apalagi tersendia pula AC dan blower untuk memberikan kenyamanan bagi mereka yang hendak merokok di ruangan tersebut.

Namun demikian, seiring berjalannya waktu, ruangan tersebut saat ini sudah tidak lagi rawat dengan baik. Akibatnya, banyak mereka yang enggan untuk memanfaatkan ruangan tersebut. "Kondisinya yang padas dan pengab membuat saya enggan untuk duduk di ruang tersebut. Ditambah kondisi AC yang sudah tidak berfungsi," tegasnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Bagian Umum Setda Brebes untuk bisa secepatnya melakukan perbaikan. Semerntara itu, Kasubag Perlengkapan Bagian Umum Setda Brebes Aria Candra kepada Radar menuturkan, atas kerusakan AC di ruang bebas merokok tersebut, akan secepatnya diperbaiki. Hal tersebut dilakukan agar ruangan tersebut bisa kembali dimanfaatkan. "Saya sudah melaporkan hal tersebut ke Kabag Umum agar secepatnya dilakukan perbaikan," ujarnya. (smileardi)




Hari Raya Idul Adha

Rabu, 02 November 2011

| | | 0 komentar
Hewan Kurban Harus Penuhi Asuh

BREBES - Mendekati Hari Raya Idul Adha pada 6 Oktober mendatang, masyarakat umum dan panitia kurban di wilayah Brebes diminta untuk memastikan bahwa hewan kurban yang disembelih aman dan halal. Karenanya, panitia kurban diminta benar-benar jeli serta memahami gejala penyakit hewan kurban.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Brebes Jhoni Murahman, Selasa (1/11) mengatakan warga dan panitia kurban diharapkan untuk tetap hati-hati dalam mengorbankan hewan yang akan dikurbankan. Sehingga diharapkan hewan yang akan dikurbankan memenuhi unsur aman, sehat, utuh, dan halal (asuh).

''Pengertian kata aman yakni hewan kurban itu tidak mengandung bahan-bahan yang tidak membahayakan. Sehat artinya hewan kurban itu tidak mengandung micro organisme atau kuman penyakit yang dapat menular ke manusia (zoonosis). Utuh artinya tidak dicampur dengan daging lainnya. Dan yang terakhir halal yakni dalam cara penyembeliahannya harus memenuhi syarat diantaranya ada tiga urat yang harus terpotong, yakni urat kerongkongan, tenggorokan, dan pembuluh darah atau venajugularis yang ada di kanan kiri leher hewan ternak itu. Tak terkecuali dengan saat pemotongan harus menghadap ke kiblat dan terpenting harus membaca doa ataupun sesuai dengan agama Islam," paparnya.


Tak hanya itu, setelah dipotong bagian limpa disayat dan apabila mengeluarkan cairan seperti kecap maka seluruh hewan tersebut tidak boleh dimakan. Karena itu merupakan ciri hewan yang terkena penyakit antrak. Sedangkan agar masyarakat bisa membeli hewan kurban dengan sehat, maka dalam proses pembeliannya juga harus yang bersertifikasi. Karena sudah ada jaminan dalam kesehatan hewan tersebut.

"Himbauan ini sudah kita sampaikan kepada semua panitia penyembelihan hewan kurban dan ormas agar bisa menjaga bersama bahwa daging kurban halal dan sehat,”katanya.

Untuk itu, lanjut Jhoni, demi terpenuhinya syarat tersebut, masyarakat diminta untuk benar-benar memperhatikan secara seksama saat membeli hewan yang hendak dijadikan kurban. Termasuk para petugas Dinas Peternakan di kecamatan, agar melakukan pemeriksaan kesehatan ternak, untuk konsumsi lokal, maupun yang hendak dikirim ke luar daerah.

“Pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi antemortem, sebelum ternak dipotong dan postmortem, setelah ternak dipotong. Petugas tersebut juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit hewan yang bersifat zoonosis seperti anthrax, brucellosis, rabies, dan TBC,” katanya.


Apabila terdapat kasus-kasus yang mencurigakan, lanjutnya, para petugas diminta untuk segera melaporkan kepada Dinas Peternakan Brebes. Dengan pemeriksaan antemortem, diharapkan ada antisipasi terhadap kelainan-kelainan pada hewan, terutama apabila dinilai tidak layak untuk dipotong. “Kerjasama semua elemen sangat dibutuhkan dalam menjaga hewan yang disembelih hewan sehat dan halal,” pungkasnya. (smileardi).

Sumpah Pemuda

Kamis, 27 Oktober 2011

| | | 0 komentar
Peringatan Sumpah Pemuda di Kabupaten Brebes

Dalam rangka memupuk semangat nasionalsime, khususnya di kalangan generasi muda, Pemerintah Kabupaten Brebes menggelar Kirab Merah Putih dengan melibatkan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan santri.

Kegiatan dalam rangka memperingatai Hari Sumpah Pemuda, mengambil Kecamatan Salem sebagai titik awal kirab. Selanjutnya peserta kirab melewati beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Brebes. Desa Terlangu Kecamatan Brebes terpilih sebgai lokasi transit, rombongan akan turun dan menyerahkan bendera. Selanjutnya bendera tersebut di bawa ke Alun-alun Brebes dengan berjalan kaki untuk diserahkan kepada Bupati Brebes.

Kegiatan diawali dengan upacara penyerahan bendera merah putih dari anggota TNI ke anggota KNPI untuk dibawa rombongan konfoi, yang dipimpin langsung oleh Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0713 Brebes Letkol (Arm) Abu Hanifah Nur. Pelepasan rombongan konfoi Gebyar merah putih dilakukan Asisten 1 Sekda Brebes Drs HM Supriyono.

Dandim 0713 Brebes Letkol (Arm) Abu Hanifah Nur menyampaikan, tujuan kirab itu sebagai upaya meningkatkan hubungan kerjasama antara TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Brebes juga untuk kembali menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Puncak acara Gebyar Merah Putih ini ditandai dengan digelarnya istighosah yang dipimpin Habib Lutfi pada malam 28 oktober di alun-alun Brebes" kata Abu Hanifah.

Sementara Wakil Ketua DPD KNPI Kabupaten Brebes Ganis Faruqi Abkar SIP mengatakan, KNPI sebagai organisasi yang menaungi organisasi kepemudaan, dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, telah melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya adalah Lomba Karya Tulis Pemuda tingkat SMA dan SMK, turnamen sepak bola, serta sejumlah kegiatan kepemudaan lainnya. "Puncaknya sendiri adalah upacara Hari Sumpah Pemuda, yang digelar di Stadion Karang Birahi Brebes pada Jumat besok (hari ini-red)," tandasnya.


Sementara dengan adanya kirab merah putih ini, lanjut Ganis, diharapkan akan meningkatkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda, khususnya bagi kader-kader KNPI di Kabupaten Brebes. "Apalagi ada indikasi nasionalisme ini semakin luntur dimakan waktu. Makanya salah satu tugas kita adalah memperkuat dan memperkokoh semangat nasionalisme pemuda dengan sejumlah kegiatan yang telah kita lakukan dan akan dilakukan," paparnya. (teguh supriyanto). "smileardi"

Lahan Pertanian

Selasa, 25 Oktober 2011

| | | 1 komentar
Lahan Pertanian Makin Kritis

Ribuan petani di Kabupaten Brebes terancam kehilangan mata pencahariannya beberapa tahun ke depan. Pasalnya, kondisi lahan pertanian yang ada kini sudah kritis dan diambang batas akibat over dosis penggunaan bahan kimia.

"Kalau tidak segera disembuhkan dan diselamatkan, saya kira tidak sampai puluhan tahun petani kita kehilangan produktivitas karena sudah terlanjur parah. Dampaknya adalah kesejahteraan masyarakat, karena lebih dari 53 persen PDRB Brebes itu riil dari sektor pertanian," ujar Ketua DPC HKTI Brebes Ir Masruchi Bachro kepada Radar, Senin (24/10).

Masruchi mengungkapkan, berdasarkan informasi sebuah hasil penelitian ilmiah, kandungan bahan organik tanah pertanian di sejumlah wilayah Kabupaten Brebes nyaris habis, karena menunjukan kurang dari 2 persen. Padahal, kebutuhan tanaman untuk tumbuh optimal minimal membutuhkan unsur hara dan mikroba organik minimal 5 persen. Penyebab utamanya, adalah penggunaan bahan kimia yang sudah menjadi kebutuhan prioritas petani, khususnya komoditas bawang merah dan cabe dan tanaman lainnya.

"Ini tidak main-main, kejayaan pertanian kita bisa hanya menjadi kenangan saja. Seharusnya Pemkab melalui Dinas Pertanian, mulai saat ini harus melakukan penyembuhan dan penyelamatan sesuai dengan tingkat kerusakan. Jika tidak, masyarakat dan pemerintah hanya akan menjadi penonton di masa mendatang," tegas Masruchi.

Hingga saat ini, pihaknya masih merasakan masih kurangnya sosialisasi kepada petani tentang penggunaan bahan kimia secara baik dan benar dari pemerintah. Karenanya, perlu penyadaran dan kesadaran penggunaan bahan kimia serta pengembalian kesuburan tanah. Selain memberikan sosialisasi juga memberikan pemberdayaan pada kelompok tani. Setidaknya, ada demplot area untuk pemulihan lahan secara bertahap.

"Jika tanahnya sakit perlu penyembuhan, sementara yang sedang menghadapai ketidaksuburan lahan, perlu pemanfaatan pupuk organik yang memiliki sumber bahan yang dibutuhkan untuk penyuburan lahan," katanya. (smileardi)

Lomba karya tulis

Minggu, 23 Oktober 2011

| | | 0 komentar
Semangat Pelajar untuk Menulis Tinggi

BREBES - Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Brebes menggelar Lomba Karya Tulis Pemuda tahun 2011. Lomba karya tulis itu dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ke-83 pada 28 Oktober mendatang. Ketua I DPD KNPI Kabupaten Brebes Ganis Faruqi Abkar mengatakan, lomba itu mengambil tema Makna Sumpah Pemuda bagi Pelajar, yang diperuntukan bagi pelajar SMA, SMK dan MA.

"Dari laporan panitia lomba, jumlah peserta yang mengikuti lomba ini mencpai lebih dari 70 karya tulis. Ini menunjukkan bahwa semangat menulis di kalangan pelajar cukup tinggi. Padahal waktu yang diberikan panitia hanya kurang dari 20 hari, karena pengumuman lomba dikirim awal bulan Oktober ini," tandas Ganis.

Pemenang Lomba Karya Tulis Pemuda ini, kata Ganis, akan diumumkan tepat pada peringatan Sumpah Pemuda, yakni Jumat (28/10) mendatang. Di mana akan ada lima pemenang yang berhasil menuangkan unek-uneknya dalam karya tulis. "Ada uang pembinaan dan piagam penghargaan, dewan jurinya sendiri dari Radar Tegal dan penulis di Brebes," tandasnya menambahkan.

Lomba Karya Tulis ini, lanjut Ganis, bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana para pelajar itu memahami dan memaknai Sumpah Pemuda. Dari situ nanti diketahui, apa dan bagaimana yang seharusnya dilakukan para pemuda, khususnya pengurus dan anggota KNPI. "Berdasarkan pengamatan kami, semangat dan cita-cita yang ada pada pemuda sekarang ini mulai memudar. Tidak seperti saat para pemuda Indonesia ini mengikrarkan Sumpah Pemuda. Ini yang harus kita kembali gelorakan, antara lain dengan Lomba Karya Tulis Pemuda," papar Ganis.


Diharapkan, lomba menulis semacam ini akan menjadi agenda rutin DPD KNPI Kabupaten Brebes. Sehingga sebagai budaya intelektual, khususnya di kalangan pelajar, akan semakin meningkat. "Tentunya dengan tema yang berbeda dan variatif, sehingga para pelajar bisa mengikuti dan nantinya mereka pun bisa menjadi kader KNPI di masa yang akan datang," harap dia. (Smileardi).

Heboh Penangkapan Perampok

Jumat, 21 Oktober 2011

| | | 0 komentar

Heboh Penangkapan Perampok

BREBES - Warga di Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, tepatnya di sekitar Hotel Dian Tanjug geger. Ini menyusul adanya dugaan seorang yang menginap di hotel tersebut kabur usai diamankan petugas kepolisian berpakain preman. Meski seorang yang diduga pelaku kejahatannya kabur, namun sejumlah barang berharga di antaranya mobil sedan BMW dan uang ratusan juta ditinggal di lokasi penginapan tersebut.

Menurut sejumlah sumber di lokasi kejadian menyebutkan, bahwa kejadian itu berlangsung pada Senin (17/10) malam. Bermula dari datangnya enam orang yang dipastikan petugas kepolisian berpakaian preman dari Jawa Barat mencoba menangkap seseorang yang tengah menginap di Hotel Dian Tanjung. Pada saat penggerebekan di lokasi hotel, polisi berhasil mengamankan seorang wanita paruh baya berparas cantik.

"Saya mengetahui penangkapan perampok itu, karena kebetulan sedang berada disekitar lokasi kejadian," ujar Wardana, seorang warga.


Menurutnya, sebelum berhasil ditangkap, antara Tim Buser dengan orang yang diduga perampok itu sempat adu fisik, karena ia akan berusaha kabur. Namun karena keahlian beladiri yang dimiliki Tim Buser tersebut, pelaku berhasil ditangkap. Setelah berhasil ditangkap, pelaku kemudian diborgol kedua tangannya, lalu ditutup kedua matanya dengan lakban. Setelah itu, pelaku bawa ke kamar hotel yang sebelumnya ditempati pelaku dan perempuan berparas cantik tersebut.

"Namun entah terjadi apa, didapat kabar pelaku justru berhasil kabur dari ruang kamar hotel yang ditempatinya pada keesokan harinya. Diketahui, pelaku kabur lewat pintu belakang dilantai dua. Sementara mobil jenis BMW dan uang didalam koper senilai Rp 150 juta milik pelaku ditinggalkan. Selain itu, barang-barang lainnya yang dibawa pelaku, seperti HP Black Bery 21 di dua kardus dan vocer yang diprediksi sekitar ratusan juta itu juga ditinggalkan," bebernya.

Sedangkan kaburnya penginap hotel yang diduga pelaku kejahatan itu juga membuat tim Buser dengan dibantu kepolisian setempat juga ikut membantu melacak keberadaan pelaku. Setelah dilacak, tim Buser hanya menemukan selimut yang dipakai pelaku di lokasi yang tidak jauh dari hotel tersebut yang jaraknya sekitar 100 meter.

Sementara itu, salah seorang karyawan Dian Hotel Tanjung yang enggan disebutkan identitasnya ini membenarkan ada kejadian kaburnya seorang yang diduga perampok pada Selasa (18/10). Menurutnya, ia tidak tahu kalau kamar hotel yang dipesan pelaku dengan nomor 105 pada Senin (17/10) pukul 07.00 WIB ini adalah diduga seorang perampok.

Berdasarkan identitas pelaku yang diberikan kepada karyawan Dian Hotel Tanjung ini, atas nama Anggi Maulana. Dengah alamat Bukit Permata, Cimahi, Blok F3 no.19.03/22, Cilame, Ngamprah, Bandung, Jawa Barat.

Sementara Kapolsek Tanjung AKP Azhar Sofyan Jafar saat akan dikonfirmasi melalui ponselnya terkait kaburnya seorang yang diduga perampok itu tidak aktif. (smileardi)

Awas...Terapi Gigit Ikan Juga Berisiko bagi Kesehatan, Lho,.......

Rabu, 19 Oktober 2011

| | | 0 komentar

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Terapi ikan, Anda mengenalnya kan? Terapi yang tengah menjadi tren di sejumlah negara termasuk Indonesia ini melibatkan ikan kecil untuk menggigit sel-sel kulit mati. Klien cukup mencelupkan kaki mereka ke kolam dangkal penuh dengan ratusan ikan kecil Garra Rufa, kemudian membiarkan sang ikan 'bekerja' menggigiti lapisan kulit mati Anda.

Namun, berhati-hatilah. Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau luka terbuka berisiko tertular infeksi melalui terapi ini. Adalah organisasi Health Protection Agency (HPA) yang mengingatkan hal ini dan menyarankan orang dengan diabetes atau psoriasis untuk tak melakukaan terapi ini.

Bahkan, juru bicara HPA menyebut risiko paling 'menyeramkan' dari terapi ini, yaitu kemungkinan tertular hepatitis atau HIV/AIDS.

Dr Hilary Kirkbride, konsultan ahli epidemiologi di HPA, menyatakan infeksi dapat ditularkan dalam berbagai cara - dari ikan ke orang selama proses menggigit, dari kontak dengan air yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang melalui berbagi tangki yang sama.

Di Inggris, terapi ini tengah populer. Di salon-salon, spa ikan, demikian diistilahkan, dibanjiri pelanggan.

Spa ikan telah dilarang di beberapa negara bagian AS.

Meskipun peringatan terakhir, perlakuan memanjakan telah dianut oleh para

Beberapa selebriti dan bintang olahraga juga menjadi pelanggannya, termasuk pemain sepak bola Manchester City Vincent Kompany, dan presenter TV kondang Amy Childs dan James Argent.

Selasa, 18 Oktober 2011

| | | 0 komentar

Puisi Ini Gue,...Bangett ,..!!!

Jika Kamu Sibuk Dengan Urusan'mu ,.....
Aku Akan Mengerti'


Jika Kamu Tidak Punya Waktu Untuk'ku,.....
Aku Akan Mengerti'

Jika Kamu Belum Bisa Lepas Dari'nya..........
Aku Akan Mengerti'

TETAPI ,...

Jika Suatu Hari Nanti Aku Berhenti Mencintai'mu,.........
Itu Giliran'mu Untuk Mengerti.
| | | 0 komentar
TKI Banjarharjo Meninggal di Arab 
     
           BANJARHARJO - Ending bin Sholeh (47), warga RT 9/RW 1 Desa Banjarharjo, Kecamatan Banjarharjo yang selama ini bekerja di Arab Saudi pulang dengan kondisi tidak bernyawa. Ending yang sudah bekerja selama 5 tahun sebagai sopir di Arab Saudi tersebut meninggal akibat sakit yang dideritanya. Jenazah berhasil dipulangkan ke rumah duka pada Sabtu (15/10) lalu dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga. Beberapa warga setempat juga ikut menyambut kedatangan jenazah yang dibawa dengan menggunakan mobil ambulace dari Jakarta.
             Edi (42), salah satu warga setempat mengaku, dari informasi yang diterima dirinya, Ending meninggal sejak satu bulan yang lalu. Ia meninggal akibat mengalami gangguan kesehatan. Awalnya, keluarga korban telah diberi kabar tentang kematian Ending. Saat itu, pihak perusahaan yang menyalurkan Ending menjadi TKI di Arab Saudi menawarkan proses pemakanan dilakukan di Arab Saudi atau dipulangkan ke kampung halaman. Namun atas tawaran tersebut, keluarga meminta jenazah Ending di pulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan di tanah kelahirannya.


            Setelah menunggu proses pemulangan, akhirinya pada Sabtu (15/10) jenazah Ending berhasil sampai ke rumah duka. Jenazah saat itu langsung disambut istri dan kedua anaknya serta sanak famili lainnya. Edi mengaku, saat jenazah tiba di rumah duka, suasana sempat haru mengingat beberapa keluarga tidak sanggup menahan tangis saat melihat jenazah Ending. Namun setelah sempat disemayamkan beberapa saat di rumah duka, akhirnya jenazah Ending bin Sholeh langsung dimakamkan di pemakaman umum Desa Banjarharjo. (smileardi).

Minggu, 16 Oktober 2011

| | | 0 komentar
Calhaj Kesulitan Air

BREBES - Layanan bagi calon jamaah haji (calhaj) Kabupaten Brebes sedikit terhambat saat transit di Islamic Center Brebes sebelum menuju embarkasi Adi Soemarmo Solo. Di tempat ini jamaah mengalami kesulitan fasilitas air untuk mandi cuci dan kakus (MCK), akibat minimnya ketersediaan air sumur maupun pasokan air ledeng PDAM.

Padahal jumlah jamaah calon haji yang ada mencapai ribuan orang. Belum termasuk keluarga calhaj, yang ikut mengantarnya hingga ke Islamic Center. Kondisi ini tentu dikeluhkan pada calhaj, khususnya yang telah berusia lanjut.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Brebes HM Asmawi Isa SH mengatakan dari hasil pemantauannya, fasilitas di Islamic Center Brebes belum sepenuhnya siap menampung calhaj yang transit. Salah satunya adalah persoalan kecukupan air MCK di Islamic Center yang masih luput dari perhatian. Apalagi, kejadian tersebut juga kerap terjadi setiap tahunnya.

“Kekurangan air harus cepat dipenuhi dan jangan sampai terulang untuk tahun-tahun berikutnya,” harap Mawi saat melakukan pemantauan jalannya pelepasan calhaj Kabupaten Brebes di Islamic Center Brebes Sabtu malam (15/10).

Sementara Ketua Yayasan Islamic Center KH Rosyidi kepada wartawan mengakui minimnya fasilitas yang ada. Dia juga mengakui jika Islamic Center memang tidak memiliki ketersediaan air untuk MCK. Namun demikian, hal itu tidak semata-mata tanggung jawab yayasan, namun menjadi kewenangan pihak Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) Kabupaten Brebes.

"Fasilitas MCK yang dimiliki Islamic memang masih minim dan juga kiriman air dari PDAM juga kecil, sehingga tidak memenuhi harapan calhaj sepenuhnya. Begitu juga daya tampung Islamic juga belum standar peristirahatan. Namun kami hanya ketempatan masa mau ditolak,” ujarnya.

Sementara Ketua PPHI Kabupaten Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI mengaku, pihaknya belum mengetahui secara persis kondisi Islamic Center Brebes. Karena dirinya mendapat tugas sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama baru sekitar tiga bulan. “Secara pribadi, saya belum mengetahui secara persis kondisi Islamic, tapi kalau memang calhaj kekurangan air MCK, Insya Allah besok malam pada pemberangkatan kedua akan kami droping beberapa tangki air PDAM,” janji Imam.

Sementara calhaj asal Kabupaten Brebes yang berjumlah 1.083 orang itu telah dilepas secara resmi oleh Bupati Brebes. Mereka tergabug dalam empat kloter, yakni kloter 49, 50, 51 dan 52. Bereka diberangkatkan secara bertahap dan bergelombang dari Islamic Center Brebes menuju Asrama Haji Donohudan Solo. (ardismile)

Jumat, 14 Oktober 2011

| | | 0 komentar

Enam Kecamatan Rawan Narkoba


BREBES - Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) disinyalir telah merebak secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Brebes. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK) sedikitnya 6 dari 17 kecamatan yang ada, menjadi titik paling rawan. Enam kecamatan itu yakni Kecamatan Brebes, Ketanggungan, Bumiayu, Bulakamba, Tanjung serta Losari.

Bupati Brebes yang juga Ketua BNK Brebes H Agung Widyantoro SH MSi meminta kepada masyarakat, khususnya yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Masyarakat Anti Narkoba (KAMA Narkoba) untuk terus meningkatkan fungsinya di masyarakat. Masing-masing KAMA Narkoba diharapkan dapat menyusun kegiatan secara kreatif dan inovatif, terutama dalam memberikan informasi tentang P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).

"Begitu juga seluruh elemen masyarakat terus melaksanakan koordinasi dan kerja sama untuk sosialisasi penyalahgunaan narkoba. Tidak perlu ragu menghubungi saya atau BNK Brebes bila masyarakat mengetahui kegiatan narkoba," ujar Bupati dalam kegiatan pembinaan anggota KAMA Narkoba se-Kabupaten Brebes di Gedung Korpri Brebes, Kamis (13/10).

Dalam kesempatan itu, sebanyak 297 anggota KAMA Narkoba dari seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Brebes mendapatkan bantuan operasional masing-masing Rp 1 juta. Kalakhar BNK Kabupaten Brebes Urip Rosidik SIP berharap, bantuan operasional senilai Rp 1 juta tersebut bisa digunakan sebaik-baiknya dalam upaya sosialisasi penyalahgunaan narkoba di masing-masing desa. "Bentuk penggunaan dana operasional diserahkan masing-masing KAMA Narkoba. Apakah bentuk leaflet, brosur atau lainnya," katanya.

Kepala Sekretariat BNK Brebes Drs Aman Widodo MKes menambahkan bantuan operasional senilai Rp 1 juta tersebut diberikan dalam rangka menggiatkan pemberantasan narkoba di tiap-tiap desa. Bantuan tersebut diharapkan bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba di masing-masing desa.

Aman mengaku secara simbolis bantuan tersebut memang telah diserahkan kepada seluruh KAMA Narkoba di tiap-tiap desa. Namun demikian, untuk pengambilan bantuan tersebut tiap-tiap pengurus KAMA Narkoba harus mengajukan proposal terlebih dahulu kepada BNK Brebes. "Untuk persyarakatan harus ada pengajuan proposal terlebih dahulu dari pengurus KAMA Narkoba sebagai pencairan," terangnya.

Bantuan dari sumber anggaran APBD Tahun 2011 ini diharapkan bisa disalurkan untuk kepentingan pemberantasan peredaraan narkoba. "Dengan adanya sosialisasi anti narkoba di masing-masing desa, diharapkan penggunaan atau peredaran narkoba bisa semakin berkurang," tambahnya lagi. (smileardi)